AKU, KAMU dan DIA
Sebelum kita ketemu kamu adalah secret
admirer aku. Kamu cuma bisa merindukan aku lewat twit-twit yang kamu buat, hanya
bisa melihat serta memandang dan hanya memberikan sebuah senyum kecil yang
belum berarti buat aku. Waktu bergulir begitu cepat hingga pada akhirnya kita
saling memandang tanpa mengucapkan sepatah katapun, namun aku dan kamu tau ada
sebuah ketertarikan, ada sebuah magnet yang menempel pada diri kita untuk mengetahui
siapa diriku dan siapa dirimu.
Waktu, waktu dan waktu hanya waktu yang
bisa mempertemukan kita kembali dan waktu itu pun tiba. Kamu bukan sekedar secret admirer lagi buat
aku. Kamu sekarang menjadi incaran hati aku karna aku tau kamu adalah sebuah
pelangi yang mengusir awan hitam di kehidupanku.
Aku dan kamu melewati hari yang diselimuti
teriknya sang mentari dan hari itu pun berubah menjadi gelap dengan dihiasi
sang bintang, sampai pada akhirnya kamu mengenalkan dia kepada ku. Dia, dia
yang biasa saja menurut aku.
Waktu kembali berputar secara cepat namun
waktu tidak mempertegas hubungan kita, entah apa yang terjadi tapi kamu semakin
menjauh dari aku dan pastinya kamu membuat awan hitam kembali datang.
Dan Dia datang seperti matahari yang
mengusir awan hitam itu sama persis seperti ketika kamu datang dan menyapa aku
untuk pertama kali. Aku dan dia menjalin hubungan yang berawal dari rasa nyaman.
Iya nyaman, hal tersebut membawa kita kedalam
sebuah lingkaran dan lingkaran itu bernama CINTA. Cinta yang mempertemukan dua
hati pada satu tujuan yaitu menjadi kita, tapi….
Semakin kita selalu bersama semakin kita menyadarai
bahwa kita takkan pernah menjadi kita.
Kamu
dan dia pergi disaat aku mengharapkan sebuah awan yang cerah, disaat aku
berharap datangnya sebuah senyuman di hidup aku.
Harapan cerah yang telah menjadi nyata
menjadi awan hitam, harapan indah yang telah menjadi nyata menjadi pisau tajam.
Semoga kamu dan dia benar-benar pergi dan
semoga tuhan memberkati jalan hidup kalian.